Selasa, 29 Mei 2012

Tentang YPAC

Kamis, 17 Mei 2012

Beberapa Macam Cara Penggalangan Dana Bagi Yayasan

Event-Event Penggalangan Dana
1.      CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggung jawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. Momentum kegairahan perusahaan dalam melaksanakan CSR ini bisa dimanfaatkan   oleh organisasi nirlaba (LAZ/BAZ, LSM, ORMAS/Orsos) untuk menggalang dukungan dan kemitraan dengan perusahaan. Organisasi nirlaba bisa membantu perusahaan dalam menjalankan program-program sosialnya. Mereka umumnya memiliki kapasitas terbatas dalam melaksanakan program dan mencari mitra yang tepat dalam melaksanakan program CSR.
2.     Event massal, Banyak orang menantikan event-event massal yang bisa mereka ikuti atau kunjungi, misalnya olah raga, musik, atau outbound. Jumlah peserta dan pengunjung yang diperkirakan cukup besar membuat anda bisa meminta para perusahaan sebagai penyandang dana.
3.     Jual buku, Mintalah kepada teman, atau para penulis untuk ikut serta dalam acara penjualan buku yang anda selenggarakan. Seluruh hasil penjualan akan disumbangkan bagi kegiatan yayasan anda. Anda juga bisa merancang penjualan khusus buku-buku tua atau yang sudah bersifat eksklusif.
4.     Tour sepeda, Anda bisa membuat acara tour bagi para penggemar sepeda yang akan mengumpulkan sumbangan dari orang-orang yang mereka jumpai selama tour. Rute tour tidak harus ke luar kota, di dalam kota pun bisa menarik hati para penggemar sepeda itu. Jangan lupa untuk merancang kegiatan menarik yang akan disisipkan pada saat mereka berhenti di tempat-tempat yang telah ditentukan.
5.     Kotak sumbangan,  Buatlah kotak sumbangan yang menarik, lalu taruhlah di berbagai rumah makan atau kafe.
6.     Malam dana, Buatlah malam dana bagi kegiatan yayasan anda dengan cara memperjualbelikan hasil karya-karya anak-anak yayasan seperti membuat tas, taplak meja, dll. Dengan begitu diharapkan hasil karya tersebut dapat terjual dan dapat menarik pihak luar untuk ikut menyumbangkan sebagian hasilnya dengan membeli hasil karya tersebut.


Senin, 23 April 2012

Organisasi Nirlaba




Sekilas Tentang Organisasi Nirlaba


Lembaga atau Organisasi Nirlaba merupakan suatu lembaga atau kumpulan dari beberapa individu yang memiliki tujuan tertentu dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tadi, dalam pelaksanaannya kegiatan yang mereka lakukan tidak berorientasi pada pemupukan laba atau kekayaan semata (Pahala Nainggolan, 2005:01).


Lembaga Nirlaba atau Organisasi Non Profit merupakan salah satu komponen dalam masyarakat yang perannya terasa menjadi penting sejak era reformasi, tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari kini semakin banyak keterlibatan lembaga nirlaba.


Pengelolaan Organisasi Nirlaba, membutuhkan kepedulian dan integritas pribadi dan organisasi sebagai agen perubahan masyarakat, serta pemahaman yang komprehensif dengan memadukan pengalaman-pengalaman nyata dan teori manajemen yang handal, unggul dan mumpuni, sebagai hasil dari proses pembelajaran bersama masyarakat.




Contoh Organisasi Nirlaba


BKM/LKM sebagai sebuah organisasi nirlaba membutuhkan model pengelolaan yang berbeda dengan organisasi berorientasi laba. nilai-nilai yang menjadi fundamental keberadaan BKM/LKM, kemanusian universal, partisipasi dan demukratisasi, merupakan yang menggerakkan cara kerja dalam mengelola BKM/LKM.



Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha "Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan haru beroperasi untuk mencapai tujuannya." (William J. Stanton, 1991, hal.5). sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. pemasaran menurut W. Y. Stanton, pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan, mendistibusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. pengertian strategi pemasaran menurut Kenneth R. Andrews dalam buku Alma (2004, hal.199) bahwa "Strategi pemasaran adalah pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan dikejar oleh perusahaan."


Salah satu bentuk strategi pemasaran yang mampu mendukung untuk menciptakan kepuasan konsumen adalah penggunaan marketing mix (bauran pemasaran) yang dapat meliputi product, price, promotion, dan physical evidence (Pawitra, 1993). Dengan demikian, faktor yang ada dalam bauran pemasaran merupakan variabel-variabel yang diharapkan mampu menciptakan kepuasan konsumen, atau dengan kata lain variabel-variabel tersebut akan mempengaruhi kepuasan konsumen dalam membeli suatu produk.








Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P, yakni :
  • Product (produk)
  • Price (harga)
  • Place (tempat, termasuk juga distribusi)
  • Promotion (promosi)


Product. Menentukan produk/jasa yang akan ditawarkan ke pasar umumnya menjadi langkah awal. Ide mengenai produk bisa didapatkan dari beberapa sumber. cara termudah adalah dengan membandingkan langsung produk sejenis seperti yang ingin dijual, dan melakukan riset kecil-kecilan ke target pasar mengenai kelebihan dan kekurangan dari produk tersebut. Hasil dari riset tersebut diharapkan memberikan informasi yang lebih akurat bagi wirausaha ataupun bagi jenis usaha kelembagaan.

Price. Menentukan harga produk tidak semudah yang dibayangkan. setiap produk memiliki berbagai komponen biayanya sendiri, dari awal produksi hingga produk tersebut dipajang di rak-rak display penjualan. Menentukan harga berdasarkan biaya dilakukan dengan menambah presentase margin tertentu ke biaya produk, dan presentase tersebut dianggap sebagai keuntungan. Presentase didapatkan sesuai dengan rata-rata margin di pasaran. menggunakan metode ini memiliki kelemahan sendiri yaitu, produk akan mengalami krisis keunikan (uniqueness) dimana keunikan yang memiliki daya pembeda produk dari saingannya luput diperhitungkan. Keunikan justru mampu membantu produk agar memiliki harga premium di pasar.

Place. Tidak kalah penting adalah mengenai dimana produk tersebut yang akan ditawarkan tersebut mudah ditemukan oleh target pasar yang dituju. Pada beberapa industri, misalnya ritel atau restoran, masalah penempatan berarti sangat penting. Lokasi sangat penting untuk diperhatikan karena bisa jadi pemilihan lokasi usaha yang buruk dapat berakibat langsung pada kegagalan dari usaha yang dijalankan.

Promotion. Aspek penting lainnya adalah mengenai promosi dari produk. Bagaiman suatu produk akan dikenalkan ke pasar agar pelanggan tergerak untuk membelinya. Salah satu cara berpromosi efektif adalah dengan beriklan. Iklan dapat menunjukkan efektifitas dan efisiensi suatu bisnis/organisasi. untuk mendapatkan efektifitas beriklan sebaiknya dilakukan pemilihan media iklan yang benar-benar cocok dengan karakter target pasar dari produk. Mungkin tidak diperlukan untuk memasang iklan de segala media/tempat karena belum tentu berpengaruh kepada peningkatan penjualan. Selain itu pemasangan iklan juga berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan. Pada tahap-tahap awal memulai bisnis, sebaiknya masalah biaya mendapat perhatian khusus agar tidak menjadi ganjalan dalam operasional usaha.

Sejalan dengan kompetitifnya dunia bisnia, 4P tersebut berkembang. Pawitra (1993) menegaskan bauran pemasaran meliputi 7P yaitu product, place, price, prootion, participant, physical evidence dan process. Sedangkan Pyne (1993) menyatakan bauran pemasaran terdiri dari product, place, price, promotion, people, process dan provision of consumer service.

People. Merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi people yang merupakan karyawan dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal. Kemampuan pengetahuan yang baik akan menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar. Faktor penting lainnya dalam people adalah attitude dan motivation dari karyawan dalam industri jasa. Attitude sangat penting karena dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan, suara dalam berbicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata. sedangkan motivasi karyawan diperlukan untuk mewujudkan penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan.

Process. Mutu layanan jasa sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan, seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja.

Physical Evidence. Building merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen dalam perusahaan jasa yang memiliki karakter. Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengujung. Bangunan harus dapat menciptakan suasana sehingga memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah bagi pengunjung, khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa dengan kelas market khusus.